25.4 C
Jakarta
Wednesday, October 22, 2025
spot_img

Indonesia Berhasil Raih Investasi Rp278 Triliun di ISF 2025, BKPM: Bukti Kepercayaan Global terhadap Transformasi Ekonomi Indonesia

Petisi Brawijaya Media – Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengumumkan capaian gemilang dalam gelaran Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 yang berlangsung pada 10–11 Oktober di Jakarta.

Forum ini berhasil menghimpun komitmen investasi hijau senilai Rp278,33 triliun atau setara 17,4 miliar dolar AS, yang dinilai sebagai bukti kuat kepercayaan global terhadap arah transformasi ekonomi Indonesia.

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Nurul Ichwan, menyatakan bahwa capaian tersebut merupakan hasil sinergi lintas sektor yang telah dimulai sejak hari pertama ISF.

“Komitmen Rp278 triliun ini bukan sekadar angka, tetapi mencerminkan arah baru pembangunan ekonomi yang lebih hijau, inklusif, dan tangguh,” ujarnya, sebagaimana keterangan di Jakarta, Senin, (13/10).

Investasi tersebut akan direalisasikan secara bertahap melalui proyek-proyek strategis meliputi energi terbarukan dan dekarbonisasi industri, penguatan rantai pasok berkelanjutan, infrastruktur hijau dan kelautan, serta berbagai transformasi aset industri menuju operasional rendah karbon.

Langkah-langkah ini sangat krusial untuk mengurangi emisi karbon dan mendorong praktik bisnis yang lebih ramah lingkungan. Investasi ini diharapkan membawa dampak positif jangka panjang bagi perekonomian nasional.

Lebih lanjut, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur Dasar Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Kemenko IPK) selaku Ketua Pelaksana ISF 2025, Rachmat Kaimuddin menegaskan, ajang ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk berada di garda depan pembangunan berkelanjutan global.

Rachmat mengatakan bahwa forum ISF 2025 dihadiri oleh lebih dari 12.500 peserta dari 61 negara, termasuk pelaku usaha, akademisi, dan mitra internasional.

Menurutnya, jumlah peserta yang besar ini menunjukkan besarnya perhatian dunia terhadap kepemimpinan Indonesia dalam memajukan pembangunan berkelanjutan. Hal ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam agenda lingkungan dan ekonomi global.

Ia menegaskan bahwa ISF bukan sekadar wadah diskusi, tetapi ruang kolaborasi nyata untuk mempercepat transisi menuju ekonomi rendah karbon.

“ISF 2025 menunjukkan bahwa Indonesia tidak lagi menunggu, tetapi aktif memimpin perubahan global menuju pembangunan berkelanjutan,” tegas Rachmat.

Inisiatif-inisiatif hijau tersebut berhasil menarik minat dari 192 perusahaan global, menunjukkan potensi besar pasar keberlanjutan di Indonesia.

Salah satu proyek unggulan yang akan segera diluncurkan adalah inisiatif Waste to Energy, yang direncanakan akan diterapkan di 33 kota di seluruh Indonesia. Proyek ini diharapkan dapat mengatasi masalah limbah sekaligus menghasilkan energi bersih.

Lebih lanjut Rachmat menegaskan bahwa, capaian dalam gelaran ISF 2025, Jakarta, 10-11 Oktober yang berhasil mencatatkan komitmen investasi hijau senilai Rp278 triliun tersebut tertuang dalam 13 nota kesepahaman (MoU) dan tiga deklarasi strategis, mencakup sektor energi bersih, kelautan, karbon, kehutanan, dan infrastruktur hijau.

Berikut daftar lengkap MoU yang ditandatangani di ISF:

1. Infrastructure Project Facilitation Office (IPFO)
– Pihak penandatangan: Kemenko Infrastruktur, ADB, KIAT
– Pembentukan kantor fasilitasi proyek infrastruktur strategis dengan dukungan teknis dan keuangan dari mitra internasional.
– Komitmen mendukung realisasi investasi infrastruktur senilai 11 miliar dolar AS.

2. Indonesia Incorporated on Seaweed – Advancing a Sustainable Blue Economy
– Pihak penandatangan : Conservation International, Konservasi Indonesia, APINDO, dan Standard Chartered
– Fokus pada pengembangan industri rumput laut berkelanjutan yang mendukung ekonomi biru, restorasi laut, dan inklusi ekonomi pesisir.

3. Standby Trade & Loan Facility untuk Proyek Pembangkit Panas Bumi Dieng 2
– Pihak penandatangan: PT Bank Negara Indonesia (BNI) & PT Geo Dipa Energi
– Dukungan pembiayaan bagi pengembangan energi panas bumi untuk mempercepat transisi energi bersih nasional.

4. Net Zero Advisory & Solutions Strategic Collaboration
– Pihak penandatangan: BESTARI & Utomodeck Group
– Kolaborasi dalam konsultasi strategis dan implementasi solusi dekarbonisasi di sektor manufaktur dan konstruksi.

5. Maritime Infrastructure Partnership for Clean Mobility
– Pihak penandatangan: PT Utomo Mobilitas Bersih Indonesia, Pyxis Maritime Pte. Ltd
– Kerja sama membangun infrastruktur maritim rendah emisi, khususnya dalam konteks pelabuhan dan armada kapal hijau.

6. Indonesia – Germany Cooperation for Sustainable Development
– Pihak penandatangan: GIZ (Jerman) & Kadin Indonesia
– Inisiatif bersama memperkuat kapasitas sektor swasta Indonesia menuju pembangunan yang tangguh dan netral karbon.

7. Sustainable Forestry-Related Economic Policy and Investment Programs
– Pihak penandatangan : Kadin Indonesia & Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
– Uji coba model bisnis hutan lestari dan multiproduk, mendorong peran sektor swasta dalam rehabilitasi hutan berkelanjutan.

8. Carbon Markets Capacity Building
– Pihak penandatangan : KLH & IETA (International Emissions Trading Association)
– Peningkatan kapasitas institusi nasional dalam merancang dan mengimplementasikan pasar karbon yang kredibel dan transparan.

9. Advance Sustainable Paper and Packaging Solutions
– Pihak penandatangan : Asia Pulp & Paper (APP) & Lubrizol
– Pengembangan solusi kemasan pangan berbasis bahan bio yang dapat terurai alami, mendukung pengurangan limbah plastik.

10. Strategic Alliance PI – ACWA POWER for Industrial Decarbonization of PI
– Pihak penandatangan : Pupuk Indonesia & ACWA Power
– Transformasi aset industri pupuk menuju operasional rendah karbon melalui teknologi energi bersih.
– Potensi nilai investasi hingga 250 juta dolar AS

11. Green Hydrogen Potential for Decarbonization of Maritime Transportation in Small Island
– Pihak penandatangan : GIZ, HDF Energy, Neuman & Esser
– Eksplorasi potensi hidrogen hijau untuk dekarbonisasi transportasi laut di kepulauan terpencil Indonesia.

12. Sustainable Used Cooking Oil Collection and Other Sustainability Initiatives
– Pihak penandatangan: PT Noovoleum Indonesia Investama & PT Artotel Group Indonesia
– Kerja sama dalam pengumpulan minyak jelantah berkelanjutan dan pengembangan inisiatif keberlanjutan lainnya.

13. Advancing sustainable trade & investment corridors between Indonesia/Southeast Asia and Hong Kong/Greater China
– Pihak penandatangan: KADIN Indonesia & South China Morning Post (SCMP)
– Kolaborasi strategis untuk memperkuat koridor perdagangan dan investasi berkelanjutan antara Indonesia serta kawasan Asia Tenggara dengan Hong Kong dan Tiongkok Raya

Tiga deklarasi yang disepakati di ISF:

  1. Launch of Indonesia Transition Factbook oleh BloombergNEF & Kadin Indonesia
  2. Strategic Collaboration for Indonesia’s Low Carbon Future – Carbon Capture Storage (CCS) and Carbon Capture Utilization Storage (CCUS) Roadmap at Block Arun oleh PT Energi Mega Persada (EMP) & PEMA
  3. Inauguration of the Indonesian Association of EV Charging Owners (ASPELUSI)

Dengan fokus pada sektor-sektor ini, investasi yang dihasilkan dari ISF 2025 akan memperkuat pondasi ekonomi hijau Indonesia. Hal ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya kuat, tetapi juga inklusif dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Kepercayaan investor global menjadi modal penting untuk mencapai tujuan tersebut.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

1,459FollowersFollow
7,451FollowersFollow
7,700SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles