26.9 C
Jakarta
Thursday, October 23, 2025
spot_img

Update Evakuasi Korban Ponpes Ambruk di Sidoarjo: Korban Tewas Bertambah Jadi 66 Orang

Petisi Brawijaya Media – Tragedi memilukan kembali menyelimuti dunia pendidikan pesantren di Indonesia. Bangunan musala Pondok Pesantren Al Khoziny, yang terletak di Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk dan menelan korban jiwa dalam jumlah besar.

Hingga Senin malam (6/10), Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mencatat sebanyak 66 orang meninggal dunia, termasuk 7 bagian tubuh (body part) yang berhasil dievakuasi dari reruntuhan.

Ketujuh potongan tubuh tersebut saat ini tengah diidentifikasi di Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya.

Sedangkan tim di lapangan terus melakukan proses evakuasi dan pembersihan puing bangunan hingga Selasa pagi.

Alat-alat berat masih beroperasi untuk mengangkat puing-puing reruntuhan bangunan.

Direktur Operasi Basarnas, Laksamana Pertama TNI Yudhi Bramantyo, menyampaikan bahwa proses evakuasi memasuki hari kedelapan sejak kejadian.

Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 13 jenazah tambahan dan 2 potongan tubuh pada pencarian hari kedelapan dari titik sektor A2 (area wudu) dan A3 (bagian belakang bangunan).

Evakuasi dilakukan secara beruntun sejak dini hari hingga malam:
– Pukul 03.35 WIB: 1 korban dari sektor A3
– Pukul 13.28–15.01 WIB: 5 korban dari sektor A2
– Pukul 16.43–18.32 WIB: 6 korban dari sektor A2
– Pukul 21.03 WIB: 1 body part dari sektor A2

“Total korban yang berhasil dievakuasi hingga saat ini mencapai 170 orang, terdiri dari 104 selamat dan 66 meninggal dunia,” ujar Bramantyo.

Dengan demikian, berdasarkan data Basarnas hingga Selasa (6/10) pagi, total rincian korban sebagai berikut :
– Total korban telah dievakuasi : 170 orang
– Total korban selamat : 104 orang
– Total korban meninggal dunia : 66 orang (termasuk temuan 7 potongan tubuh)

Seluruh jenazah dan potongan tubuh yang ditemukan telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya untuk proses identifikasi. Tim forensik bekerja sama dengan keluarga korban untuk memastikan identitas secara akurat.

Sementara itu, Kepala Basarnas, Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, menegaskan bahwa operasi pencarian dan pembersihan puing bangunan dilakukan selama 24 jam tanpa jeda.

Menurutnya fokus saat ini berada di sisi utara bangunan yang tidak terintegrasi dengan struktur utama, guna menghindari risiko runtuhan tambahan.

“Operasi baru akan kami nyatakan selesai bila sudah tidak ada lagi korban yang ditemukan,” kata Syafii.

Disisi lain, Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Jules Abraham Abast, memastikan bahwa proses hukum atas insiden ini akan dilakukan setelah seluruh evakuasi rampung.

Penyelidikan akan menyasar kemungkinan kelalaian konstruksi atau pelanggaran standar bangunan.

“Pasti kami akan melangkah ke proses penegakan hukum,” tegasnya.

Meski demikian, ia mengatakan penegakan hukum akan dilakukan pihaknya apabila seluruh proses evakuasi korban dari reruntuhan telah rampung dilakukan Tim SAR gabungan.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, meninjau bangunan ambruk Ponpes Al-Khoziny, Kecamatan Buduran, Sidoarjo, Senin (6/10).

Dalam kesempatan tersebut, Dody mengatakan akan mengevaluasi konstruksi seluruh pondok pesantren di Indonesia. Hal tersebut juga merupakan arahan dari Presiden Prabowo.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

1,459FollowersFollow
7,451FollowersFollow
7,700SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles