Petisi Brawijaya Media – Nama dr. Irene mendadak menjadi sorotan publik setelah Presiden Prabowo Subianto melantiknya sebagai Wakil Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk China. Pelantikan yang berlangsung di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (8/10/2025) tersebut, bersamaan dengan pelantikan 10 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) RI untuk negara sahabat.
Penunjukan Irene sebagai Wakil Dubes RI untuk Beijing menjadi perhatian publik karena posisi tersebut dinilai memiliki peran strategis, mengingat intensitas kerja sama Indonesia–China yang terus meningkat di bidang perdagangan, investasi, pendidikan, hingga pertahanan.
Selain karena tanggung jawab besar yang diembannya, sosok Irene juga menarik perhatian publik berkat perjalanan karier politik dan latar belakangnya yang jarang dibahas secara luas.
Profil dan Latar Belakang Irene
Irene lahir di Jayapura, Irian Jaya (kini Papua), pada 13 Juli 1985. Ia menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan menyandang gelar dokter sebelum akhirnya terjun ke dunia politik. Tidak banyak informasi beredar mengenai sosok Irene.
Namun, ada beberapa poin penting terkait latar belakang Irene menunjukkan perjalanan yang menarik dari dunia politik menuju diplomasi.
Irene diketahui pernah maju sebagai calon legislatif (caleg) daerah pemilihan Papua dari Partai Gerindra pada pemilu sebelumnya, meskipun belum berhasil memperoleh kursi di parlemen.
Tak hanya itu, dr. Irene juga pernah terlibat aktif dalam pemenangan pasangan Prabowo-Gibran dalam kontestasi Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden tahun 2024. Ia diketahui mengisi posisi strategis dalam TKN Prabowo-Gibran dengan menjadi Wakil Ketua TKN Fanta. Ia juga disebut memiliki kedekatan dengan Prabowo Subianto, sosok penting di dunia politik nasional.
Beberapa waktu sebelum pelantikan resminya, dr. Irene juga sempat membagikan momen pribadi di media sosial Instagramnya, @dr.irene13, saat bertemu Dubes China untuk RI, Lu Kang, pada Maret lalu. Dalam unggahan di akun Instagram, ia memberikan indikasi mengenai komitmennya dalam mengemban amanah diplomatik strategis di Beijing.
“China adalah mitra yang penting bagi Indonesia, mendukung pertumbuhan di segala sektor,” tulisnya dalam posting Instagram itu. “Sebagai negara Asia, ini adalah waktu kita untuk berkembang, mengumpullan kekuatan kita untuk menghadapi tantangan global.”
Penunjukan Irene sebagai wakil dubes RI untuk Tiongkok diumumkan oleh Menteri Luar Negeri Sugiono sebagai bagian dari rotasi diplomatik dan upaya meningkatkan kapasitas diplomasi Indonesia di kawasan Asia.
Sebagai wakil dubes RI di Beijing, Irene memikul tanggung jawab besar dalam memperkuat dan menjaga hubungan antara Indonesia dan Tiongkok. Beberapa tugas utamanya meliputi:
- Mendukung kinerja duta besar utama dalam mempererat hubungan diplomatik kedua negara.
- Mengelola kerja sama ekonomi dan perdagangan bilateral, termasuk promosi investasi serta perlindungan kepentingan Indonesia di Tiongkok.
- Menangani isu warga negara Indonesia di Tiongkok, baik pelajar, pekerja, maupun komunitas diaspora.
- Mendorong diplomasi budaya, seperti promosi bahasa, kesenian, dan nilai-nilai Indonesia melalui kegiatan public diplomacy.
- Berpartisipasi dalam agenda strategis kawasan, seperti hubungan ASEAN–China, isu maritim, perubahan iklim, hingga kerja sama multilateral.
Tantangan yang akan dihadapi Irene tidaklah ringan. Ia perlu menavigasi perbedaan sistem sosial dan politik, menghadapi persaingan diplomatik di Asia, serta mengantisipasi isu-isu penting, seperti keamanan siber, teknologi, dan geopolitik kawasan.
Selain itu, dia juga harus memastikan koordinasi yang efektif antara Kedutaan Besar RI di Beijing dengan kementerian dan lembaga di Jakarta.
Dengan penugasannya di Beijing, banyak pihak menaruh harapan besar kepada Irene agar mampu membawa pengaruh positif bagi diplomasi Indonesia di Tiongkok.