29.3 C
Jakarta
Thursday, October 23, 2025
spot_img

Luhut Sebut Prabowo Siapkan Keppres Bereskan Utang Kereta Cepat Whoosh

Petisi Brawijaya Media – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan segera menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) untuk menyelesaikan utang proyek Kereta Cepat Jakarta–Bandung (KCJB) atau Whoosh. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi restrukturisasi pembiayaan proyek strategis nasional yang sempat menjadi sorotan publik.

Luhut menegaskan bahwa penyelesaian utang KCJB tidak akan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pemerintah tengah menyiapkan skema restrukturisasi utang dengan pihak China, mitra dalam proyek KCJB, agar tidak membebani fiskal negara.

“Kita tinggal tunggu Keppres saja,” ujar Luhut dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran: Optimism on 8% Economic Growth di Hotel JS Luwansa, Jakarta Selatan, Kamis (16/10).

Presiden Prabowo disebut akan membentuk tim khusus yang bertugas merumuskan strategi pembayaran utang KCJB. Tim ini akan bekerja sama dengan Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara Indonesia, yang kini menjadi holding pengelola aset BUMN.

Luhut menyebut bahwa koordinasi telah dilakukan dengan CEO Danantara, Rosan Roeslani, untuk memastikan penanganan utang dilakukan secara terintegrasi dan profesional.

Keppres itu akan berisi nama-nama yang tergabung dalam tim untuk berunding dengan China Development Bank (CDB).

Luhut mengaku sudah meminta Menteri Investasi dan Hilirisasi sekaligus CEO Danantara Rosan Roeslani menunjuk sejumlah nama anggota tim.

Luhut mengungkapkan bahwa China mengatakan akan melanjutkan proyek ini sampai ke Surabaya jika Indonesia telah menyelesaikan masalah restructuring (utang) ini.

“Saya bilang waktu ke China tiga bulan lalu, oke, tapi tinggal nunggu keppres. Kemarin saya sudah bilang sama Pak Rosan, saya bilang, ‘Rosan, segera saja bikin itu (tim). Orangnya ini, ini, ini. Bikin keppres-nya’. Ya, dia (Rosan) bilang ‘saya bicara presiden’,” ungkap Luhut.

Akan tetapi, Luhut menegaskan tidak ada permintaan agar APBN melunasi utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tersebut.

“Kita ribut soal Whoosh. Whoosh itu masalahnya apa sih? Whoosh itu kan tinggal restructuring (restrukturisasi utang) saja. Siapa yang minta APBN? Tak ada yang pernah minta APBN (membayar utang Whoosh),” tegas Luhut.

Skema pembayaran yang sedang dikaji mencakup restrukturisasi utang dan kemungkinan penggunaan dividen dari BUMN. Ia menekankan pentingnya sinergi antar-lembaga dan efisiensi dalam menyelesaikan persoalan keuangan proyek KCJB.

“Apa yang tidak bisa diselesaikan kalau kita kompak?” ujar Luhut, menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor.

Sebagai infromasi, Proyek KCJB merupakan warisan dari pemerintahan Presiden ke -7 Joko Widodo dan menjadi simbol modernisasi transportasi nasional. Permasalahan utang Kereta Cepat Jakarta-Bandung diklaim sempat tertunda ketika pergantian kepemimpinan dari Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) ke Presiden Prabowo Subianto.

Kini, Pemerintahan Prabowo-Gibran dihadapkan pada tantangan untuk menyelesaikan pembiayaan proyek tersebut tanpa menimbulkan beban baru bagi negara.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay Connected

1,459FollowersFollow
7,451FollowersFollow
7,700SubscribersSubscribe
- Advertisement -spot_img

Latest Articles